PENTINGNYA PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Sebelum
organisasi itu berjalan atau sedang merumuskan kembali arah bagi organisasinya,
maka organisasi itu perlu menetapkan tujuan dan filosofi dasar yang akan
menentukan bentuk sosok starteginya (startegic posture). Misi perusahaan juga
diartikan sebagai pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan
lama (enduring) tentang keinginan atau termaksud organisasi.
Organisasi juga perlu
menetapkan tujuan agar memungkinkan untuk menentukan apa yang harus dilakukan. Dalam
merumuskan tujuan perusahaan, perlu diperhatikan keseimbangan dengan memasukan
berbagai kepentingan sumber-sumber atau pihak yang terlibat dalam perusahaan.
MISI ORGANISASI
Cakupan dari
suatu misi biasanya berkisar pada aspek operasi yaitu bentuk produk yang
dihasilkan, konsumen yang dilayani, dan harapan-harapan dari konsumen maupun
organisasi.
Proses menetapkan misi ini
sangat menyita waktu sehingga ada beberapa organisasi yang memandang bahwa
menetapkan misi itu percuma saja.
Alasan Perlunya Misi
Walaupun ada sebagian dari
organisasi yang memandang misi itu tidak penting, namun ada beberapa alasan
yang mendasari organisasi perlu menetapkan misinya.
Menurut King dan Cleland, misi
itu adalah ;
Memastikan kesamaan tujuan
(purpose) dalam organisasi.
Pihak manajemen puncak,
manajemen lini, dan anggota organisasi memiliki tujuan-tujuan yang bebeda.
Dengan adanya misi perbedaan tujuan itu dapat disatukan.
Menjadi landasan untuk
memotivasi pemanfaatan sumber daya organisasi. Keberagaman sumber daya yang
dimiliki oleh organisasi menuntut manajemen untuk dapat mengelola seoptimal dan
efisien terhadap penggunaanya.
Mengembangkan landasan atau
standar untuk pengalokasian sumber daya organisasi.
Menetapkan warna umum iklim
organisasi. Misalnya mengisyaratkan operasi yang bersifat bisnis (businesslike
operation).
Berfungsi sebagai titik fokus.
Bagi mereka yang sepakat
dengan tujuan umum (purpose) dan arah organisasi organisasi dan menghalang
mereka yang tidak sepakat dengan itu
agar tidak lagi melibatkan diri dengan kegiatan-kegiatan organisasi.
Berfungsi untuk memudahkan
penerjemahan sasaran dan tujuan ke dalam suatu struktur kerja.
Yang mencakup penetapan tugas
kepada elemen-elemen yang bertanggung jawab dalam organisasi.
Menegaskan tujuan umum
(pupose) organisasi dan perwujudan tujuan-tujuan umum.
Ini menjadi tujuan yang lebih
spesifik sedemikian hingga parameter biaya, waktu, dan kinerja dapat ditetapkan
dan dikendalikan.
Komponen Dalam Misi
Komponen ini
dalam perumusan misi adalah :
Ø Spesifikasi produk atau jasa,
Ø Spesifikasi pasar utama, dan
Ø Spesifikasi teknologi.
Kegiatan komponen ini tidak
dapat dilepaskan dari rumus misi.
1. Produk (barang atau jasa).
Pernyataan
misi suatu organisasi harus mencerminkan pada aspek produk atau jasa yang
dihasilkan.
2. Pasar.
Setelah
organisasi menjelaskan tentang jenis produk atau jasa yang dihasilkan, informasi
penting lainya yang perlu disampaikan adalah kepada siapa (pasar) produk itu
ditawarkan.
3. Teknologi.
Informasi ini
meliputi penggunaan peralatan, mesin, material, teknik dan proses yang ada
didalam organisasi.
Komponen Dalam Misi
HUBUNGAN MISI DAN TUJUAN
Walaupun memiliki arti yang
berbeda, misi dan tujuan pada dasarnya merupakan satuan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan
Hal ini berarti bahwa
kegiatan-kegiatan lainnya baru bisa dilaksanakan apabila misi sudah ditetapkan.
Gambar 6.2 dibawah ini
menjelaskan hubungan antara misi tujuan dan bentuk-bentuk rencana lainya.
Hubungan Misi, Tujuan dan
Rencana lainya.
TUJUAN ORGANISASI
William F Glueck memberikan
definisi bahwa tujuan adalah hasil akhir yang dicari atau dicapai organisasi dengan
kemampuan dan aktivitas-aktivitasnya.Sedangkan
Philip Kotler dan Paul N Bloom
memahami tujuan sebagai sesuatu sasaran organisasi yang dibuat khusus
sehubungan dengan besarnya waktu, dan siapa yang bertanggung jawab.
Pengertian yang sama juga
diberikan oleh Sukanto Reksohadiprojo, tujuan diartikan sebagai suatu yang
ingin dicapai serta diinginkan untuk dicapai
Tujuan organisasi adalah
sesuatu yang ingin dicapai dengan segala kemampuan yang dimiliki oleh
organisasi tersebut.
Sesuatu yang ingin dicapai
organisasi itu disebut sebagai tujuan, sedangkan startegi diartikan sebagai
sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai
tujuanya.
Taktik adalah sarana operasi
bagi pelaksanaan sebuah strategi.
D. FUNGSI DAN MANFAAT TUJUAN
ORGANISASI
Pertama,
tujuan dapat berfungsi sebagai landasan operasional bagi kegiatan organisasi.
Kedua, berfungsi sebagai tolok
ukur atau pedoman dalam menilai keberhasilan pelaksanaan organisasi.
Sedangkan
manfaat-manfaat yang diperoleh dari penetapan tujuan dalah sebagai berikut ;
Membantu memperkenalkan atau
menonjolkan eksistensi organisasi dimata pemerintah, konsumen, dan masyarakat
secara keseluruhan.
Membantu koordinasi dan
pembuatan keputusan.
Membantu penilaian
keberhasilan organisasi.
Memisahkan proses perumusan
dan implementasi strategi organisasi.
Mendorong pada pelaksana untuk
berusaha keras agar tujuan itu tercapai.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERUMUSAN TUJUAN
Dalam
menetapkan suatu tujuan pengaruh dari faktor-faktor baik internal maupun
eksternal perlu untuk dipertimbangkan.
Faktor-faktor
tersebut antara lain :
1. Tujuan-tujuan perusahaan
sebelumnya.
Dalam menentukan tujuan
organisasi pada masa yang akan datang, faktor keberhasilan dari tujuan-tujuan
sebelumnya perlu dipertimbangkan.
2. Sumber-sumber ekonomi yang
dimiliki perusahaan.
Semakin besar sumber ekonomi
yang dimiliki oleh organisasi, akan semakin bebas organisasi tersebut untk
menentukan tujuan-tujuannya. Dibandingkan dengan orgnisasi kecil yang yang
banyak bergantung pada kekuatan-kekuatan lingkungan.
3. Sistim penilaian dari
eksekutif puncak.
Salah satu dari kesulitan dalam
menentukan arah bagi suatu organisasi adalah memahami dampak perubahan dalam
strategis bisnis terhadap nilai-nilai dasar manajemen puncak. Dan memahami
hubungan baru dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Kekuatan dalam lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud adalah
pemegang saham, perauran pemerintah, pesaing, pemasok (supplier), organisasi
karyawan, dan sebagainya.
F. JENIS-JENIS TUJUAN
ORGANISASI
Ada beberapa tujuan yang
biasanya memedomani arah dari hampir semua organisasi. Jenis–jenis tujuan yang dimaksud biasa berupa finansial
ataupun sosial.
Profitabilitas
Kemampuan
semua organisasi untuk beroperasi dalam jangka panjang bergantung pada
pencapaian tingkat laba yang layak.
Produktivitas
Tujuan ditetapkan untuk
mengurangi jumlah produk rusak, untuk mengurangi jumlah keluhan konsumen, atau
untuk menekan jam lembur.
Posisi bersaing
Organisasi menetapkan tujuan
dua tahun yang akan datang menempati posisi ketiga dalam pasar sejenis.
Pengembangan karyawan
Loyalitas karyawan dan dengan
perhatian manajemen terhadap kesajahteraan karyawan. Keterlibatan karyawan
dalam pengambilan keputusan, dan kepemilikkan karyawan terhadap organisasi
Kepemimpinan teknologi
Organisasi
harus memutuskan apakah akan memimpin atau mengikuti pasar.
Tanggung jawab sosial
Organisasi
menyadari tanggung jawab mereka terhadap palanggan dan masyarakat pada umumnya.
Organisasi
menetapkan tujuan untuk meyediakan dana bagi kegiatan sosial dan kependidikan,
ikut berpartisipasi dalam meningkatkan prestasi olah raga dan upaya
pemberantasan kemiskinan.
G. MANAGEMENT BY
OBJETIVES (MBO)
Peter Drucker
melalui bukunya the practive 0f management (1954). Merupakan metode formal atau
seni formal yang dimulai dari penetapan tujuan, pelaksanaan, dan kemudian
diteruskan dengan evaluasi.
Tujuan utama
adalah mendorong partisipaspi bawahan dan memperjelas serta mengkomunikasikan
tujuan, serta hasil yang diharapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tiga pedoman pelaksanaan MBO :
Atasan dan bawahan saling
bertemu dan membahas sasaran yang jika diapai akan membeikan kontribusi kepada
tujuan menyuluruh.
Atasan dan bawahan
bersama-sama menetapkan sasarn yang akan dapat dicapai bagi para bawahan
mereka.
Atasan dan bawahan saling
bertemu pada waktu kemudian yang ditentukan sebelumnya untuk mengevaluasi
kemajuan bawahan dalam mencapai sasaran.
H. PROSES MBO
Ø Pertama, manajer mengkomunikasi tujuan dan
rencana organisasi kepada bawahan.
Ø Kemudian bawahan dan manajer melakukan
petemuan.
Ø Bawahan dan manajer bekerjasama menentukan
tujuan dan rencana yang akan dicapai bawahan, yang akan menyumbang tujuan dan
rencana organisasi secara keseluruhan.
I. EFEKTIFITAS MBO
Managemeny By Objektives bukan
merupakan satu–satunya cara yang paling
tepat untuk melakukan perencanaan, motivasi dan pengawasan pada organisasi.
Manfaat terpenting dari MBO adalah mendorong motivasi karyawan.
Proses MBO
Agar pelaksanaan MBO ini berhasil
dengan baik dan efektif, maka pelu diperhatikan hal-hal sebagai berikut ;
Penetapan tujuan puncak.
Program MBO yang efektif dimulai dari manajemen puncak. Tujuan yang ingin
dicapai harus dinyatakan dengan jelas dan dapat diukur.
Komitmen manajemen puncak.
Suksesnya MBO memerlukan komitmen manajemen yang tinggi khususnya komitmen dari
manajemen puncak.
Partisipasi. Kesadaran manajer
akan partisipasi bawahan dalam menetapkan tujuan bersama dapat menandung
implikasi pengalokasian kembali kekuasaan.
Riview prestasi. Hasil-hasil
yang telah dicapai harus ditinjau kembali sehingga dapat memberikan umpan balik
untuk memberikan input perbaikan.
Komunikasi. Manajer bawahan
melakukan komunikasi yang insetif dalam proses penentuan tujuan.
J. KEKUATAN DAN KELEMAHAN MBO
Tosi dan Caroll telah melakukan
pengamatan terhadap para manajer, dan mengemukakan kebaikan-kebaikan berbagai
program MBO.
Beberapa kebaikan dari program
MBO tersebut adalah :
Membuat proses evaluasi lebih
dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu. Hal ini
memungkinkan para bawahan kualitas pekerjaan mereka dalam hubunganya dengan
tujuan organisasi.
Menciptakan komuikasi yang
lebih baik antar manajer dan bawahan.
Individu akan lebih
terkosentrasi perhatianya pada tujuan organisasi.
Memperjelas para individu
tentang kegiatan apa yang harus mereka lakukan.
Membantu dalam perencanaan
dengan membuaat para manager menetapkan tujuan dan sasaran.
MBO juga memiliki
kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut disebabkan oleh dua hal :
(a) Kelemahan intern dari MBO, meliputi :
1. Penggunaan waktu terlalu
banyak
2. Penggunaan tenaga kerja
3. Pekerjaan Administratif yang
banyak
4. Kemampuan mempelajari MBO
agar
dapat menjadi teknik yang
efektif
(b)Kelemahan yang berasal dari
luar oganisasi, yang secara teoritis dapat dihilangkan, meliputi :
Perubahan dalam organisasi.
Kelemahan ini disebabkan adanya
struktur yang tidak mendukung.
Gaya manajemen.
Pendekatan yang otoriter dari
seorang manajer tidak akan mendukung terlaksananya MBO.
Dukungan manajemen puncak.
Kelemahan ini nampak ketika
bawahan tidak memperoleh dukungan penuh dari manajemen MBO.
Koordinasi dan tujuan yang
sulit. Penetapan tujuan yang cukup menantang tetapi realitis bukan merupakan
pekerjaan yang mudah.
Konpensasi yang tidak memadai.
Setiap prestasi yang diperoleh
karyawan harus diberi konpensasi yang memadai.
Keterampilan hubungan manusia.
Proses penetapan tujuan dan
peninjau kembali manajer dan bawahan.
Kurangnya kerja sama antar
bagian. Bagian-bagian dalam organisasi memiliki satu kesatuan yang mengikat.
Nama : Fitra Pelita Destiana
Nim : 12113168
Kelas : 12.2A.14